Pages

Rabu, 03 September 2014

Hasil Penelitian Enzim Katalase Pada Ekstrak Kentang



MAKALAH PENELITIAN
ENZIM KATALASE PADA KENTANG











Di Susun Oleh:
Erikayani Hartavia (12)
Fara Anggita R (15)
Intan Surulloha A (20)
Putri Lidya Q.A (25)


PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG
SMA NEGERI 10 MALANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul/Topik
Enzyme Katalase
1.2 Tujuan
Mendeskripsikan sifat dan fungsi enzim katalase
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis  tanggal 28 Agustus 2014. Bertempat di Laboratorium Biologi SMA Negeri 10 Malang.
1.4 Hipotesis
1.      Ekstrak kentang yang di reaksikandengan H2O2 akan menghasilkan banyak gelembung gas dan membuat barak api menyala lebih lama.
2.      Ekstrak kentang +HCl yang direaksikan dengan H2O2 tidak akan memiliki gelembung gas dan barak api tidak menyala
3.      Ekstrak kentang + NAOH yang direaksikan dengan H2O2 tidak akan memiliki gelembung gas dan barak api tidak menyala
4.      Ekstrak kentang panas yang direaksikan dengan H2O2 tidak akan memiliki gelembung gas dan bara api tidak menyala
1.5 Variabel
1.      Variabel bebas : faktor yang sengaja dibuat berbeda dalam suatu penelitian yaitu pemberian NaOH, HCl, dan suhu.
2.      Variabel terikat adalah suatu hasil dari perlakuan variabel bebas dan terkontrol, yaitu banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi.
3.      Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu percobaan yaitu H2O2 dan ekstrak kentang.
1.6 Alat/bahan
·        Rak dan 9 tabung reaksi
·        3 Pipet tetes
·        Pembakar spiritus 1 buah
·        korek api
·        Ekstrak  Kentang
·        Larutan HCL 10% = 5 tetes
·        Larutan NaOH 10% = 5 tetes
·        Larutan H2O2
·        Es batu
·        Gelas ukur 1  buah
·        Penjepit tabung
1.7 Prosedur kerja
1. Isi tabung reaksi A dengan 20 tetes ekstrak kentang, lalu tuang 40 tetes asam peroksida
2. Isi tabung reaksi B dengan 20 tetes ekstrak kentang, lalu tuang 40 tetes asam peroksida
3. Isi tabung reaksi C dengan 20 tetes ekstrak kentang, lalu tuang 40 tetes asam peroksida
4. Isi tabung reaksi D dengan 20 tetes ekstrak kentang, lalu tuang 40 tetes asam peroksida

Keterangan : pada waktu mereaksikan tutuplah dengan ibu jari dan amati pembentukan gelembung gas kemudian masukan bara api pada setiap tabung tersebut dan amati keadaannya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Pustaka
       A            Pengertian Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Berbagai reaksi kimia yang dikendalikan oleh enzim, antara lain respirasi, pertumbuhan, perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, pencernaan, fiksasi nitrogen, dan pembentukan urine.
       B            Sifat – Sifat Enzim
 Enzim mempunyai sifat-sifat :
1. Enzim berfungsi sebagai katalisator, artinya sebagai zat yang mampu mempercepat reaksi kimia, tetapi enzim tidak ikut bereaksi. Dengan demikian enzim tidak diperlukan dalam jumlah yang banyak.
2. Enzim adalah suatu protein, ini terbukti karena enzim di dalam larutan membentuk suatu koloid.
3. Kerja enzim bersifat khusus/khas, artinya bahwa enzim tidak dapat bekerja pada semua zat, tetapi hanya mampu menghidrolisis H2 O2+ O2
4. Enzim tidak tahan panas. Aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dalam sel. Kebanyakan enzim akan aktif pada kisaran suhu tertentu.
Selain itu secara ringkas sifat – sifat enzim  antara lain :
1. Enzim merupakan Biokatalisator
Enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mempercepat reaksi beribu – ribu kali lipat , tetapi ia sendiri tidak ikut bereaksi . 
2.  Enzim bekerja secara spesifik
Enzim tidak dapat bekerja pada semua substrat , tetapi hanya  bekerja pada semua substrat , tetapi hanya  bekerja pada substrat tertentu saja . misalnya , enzim katalase hanya mampu menghidrolisis H202 menjadi H2 O 2 dan O2 .
3.  Enzim berupa koloid
Enzim merupakan suatu protein sehingga dalam larutan enzim membentuk suatu koloid . Hal ini menambah luas bidang permukaan enzim sehingga aktivitasnya lebih besar. Dengan demikian, sifat - sifat enzim sama dengan protein, yang dapat rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH.
4.  Enzim dapat bereaksi sebagai dengan substrat asam maupun basa . sisi aktif 
Enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang merupakan pemberi atau penerima protein yang sesuai
5.   Enzim bersifat termolabil
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu .jika suhu rendah , kerja enzim akan lambat .semakin tinggi suhu , reaksi kimia yang dipengaruhienzim semakin cepat , tetapi jika suhu terlalu tinggi , enzim akan mengalami denaturasi.
6.    Kerja enzim bersifat bolak – balik (reversibel)
Enzim tidak dapat menentukan arah reaksi , tetapi hanya mempercepat laju reaksi mencapai kesetimbangan , misalnya enzim lipase dapat mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol , sebaliknya lipase  juga mampu menyatukan gliserol  dan asam lemak menjadi lemak.
       C            Enzim Katalase
Enzim katalase , Enzim ini tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya.Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan.Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif   bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida(H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N  pada substrat yang diikatnya
      D            Stuktur Katalase
Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, yaitu pada tulang , membran mukosa, ginjal dan hati. Aktifitas enzim ditemukan dalam mitokondria , sitoplasma dan  peroksosom.Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500 lebih asam amino. Katalase juga memiliki empat gugus heme yang dibentuk dari cincin protoporphyrin yang mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya: 118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder : 31% helical (22 helik; 161 residu) 16% beta sheet (19 strands; 82 residu).
        E            Fungsi dan Peranan Katalase
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2.Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air.Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2) seperti methanol, etanol dan format.
Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya.Sel-sel yang mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.

2.2 Data Pengamatan
No.
Perlakuan
Gelembung gas
Bara api
1.
Ekstrak kentang + H202
Banyak
Nyala
2.
Ekstrak kentang + HCL+ H202
Tidak ada
Tidak menyala
3.
Ekstrak kentang + NAOH+ H202
Sedikit
Tidak menyala
4.
Ekstrak kentang panas + H202
Tidak ada
Tidak menyala

2.3 Analisis Data
Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian peroksisom. Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh (Anonim, 2009).
Ø  Pada perlakuan pertama (ekstrak kentang +H2O2) kami mendapatkan ekstrak kentang  yang ditetesi 40 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di kentang mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada kentang menjadi oksigen (O2).
Ø  Pada perlakuan kedua (ekstrak kentang+HCl+H2O2) kami mendapatkan ekstrak kentang ditambahkan HCl dan kemudian ditetesi 40 tetes H2O2, terbentuk tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas dan bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam kentang tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi H2O. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang (Diah,2006). Denaturasi enzim disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Ø  Pada perlakuan ketiga (ekstrak kentang+NAOH+H2O2) kami mendapatkan ekstrak kentang ditambahkan NaOH dan kemudian ditetesi 40 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang sedikit dan dengan ukuran yang kecil. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di kentang mengubah sedikit H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, tidak timbul nyala bara api. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral
Ø  Pada perlakuan keempat (ekstrak kentang dipanaskan+H2O2) kami mendapatkan ekstrak kentang yang dipanaskan kemudian ditetesi 40 tetes H2O2, terbukti bara api tidak menyala dan gelembung udara tidak muncul. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim bekerja pada suhu tertentu. Tidak adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim katalase ini tidak bekerja pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan tida bisa aktif kembali.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari perlakuan terhadap ekstrak kentang, kami menyimpulkan bahwa ada atau tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara api merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut
Suhu dan pH yang terlalu tinggi ataupun rendah dapat menyebabkan enzim katalase rusak

3.2 Saran
Dalam melakukan praktikum ini dibutuhkan waktu yang lebih lama dan suasana yang kondusif karena butuh ketelitian dalam mengamati hasil praktikum.
Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan lebih akurat.
Dibutuhkan penjelasan lebih detail mengenai langkah melakukan percobaan agar data yang diperoleh lebih akurat.
Daftar Pustaka

1 komentar: